Kamis, 23 Mei 2013

Deja Vu, Nani desuka?

Deja Vu, apa itu?
Kata Deja Vu ini baru penulis ketahui dari salah satu MV boyband korea, SS501. Akhirnya penulis iseng mencari informasi mengenai Deja Vu.
Check This Out!
Deja Vu  adalah sebuah perasaan atau kesan bahwa kamu pernah mengalami, menyaksikan atau memiliki pengalaman yang sama persis dengan sebuah peristiwa sebelumnya.
Berasal dari bahasa perancis,  Deja Vu  memiliki arti "Pernah Melihat". Ini adalah fenomena yang umum namun masih sulit untuk dapat dipahami. Contoh dari Deja Vu adalah, saat berada di tempat yang baru namun kita merasa yakin bahwa kita pernah kesana atau berada disana sebelumnya, namun seringkali kita merasa kesulitan untuk memahami bagaimana hal tersebut mungkin terjadi padahal seingat kita tidak pernah kesana sebelumnya.

Telah banyak ilmuwan dunia yang tertarik dan meneliti fenomena Deja Vu ini. 
Salah satunya adalah Dr. Michio Kaku, seorang pengajar Fisika di City University of New York: Fisika kuantum, menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa deja vu mungkin disebabkan oleh kemampuan anda untuk menyelip diantara dua alam semesta yang berbeda.
 
"Ada ratusan gelombang radio berbeda yang disiarkan di sekitar anda dari stasiun-stasiun yang jaraknya berbeda-beda, pada satu kejadian kantor, mobil anda atau ruang tamu anda penuh dengan gelombang radio namun jika anda menghidupkan radio anda hanya dapat mendengarkan satu frekwensi radio pada saat itu, frekwensi lainnya tidak satu phase satu sama lainnya"

Setiap stasiun radio memiliki frekwensi yang berbeda, energi yang berbeda akibatnya radio anda hanya dapat beralih ke salah satu siaran radio dalam satu waktu. Demikian juga dengan alam semesta kita, kita disetel ke frekwensi yang sesuai dengan realitas fisik kita.

Sehingga ketika kita mengalami Deja Vu dapat dikatakan kita berada dalam frekuensi yang sama dengan alam paralel yang lain (secara tidak disengaja). Tapi kita tidak dapat mengatur kapan kita dapat masuk ke alam paralel tersebut sehingga kita tidak dapat masuk ke alam tersebut sesuka hati.
Entah bagaimana cara menyamakan frekuensi alam semesta kita dengan frekuensi alam paralel yang lain. Yang pastinya Deja Vu telah dialami banyak orang secara disadari maupun tidak.

Jadi meskipun masih "belum pasti" namun bisa jadi bahwa saat anda mengalami deja vu anda "bergetar bersama-sama" dengan dunia paralel anda lainnya seperti yang dikemukakan oleh Dr Michio Kaku.
Mungkin saja pengalaman deja vu kita adalah jendela bagi dunia paralel (paralel universe).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar